Description
Buku ORI Republika Penerbit
Spesifikasi
Kategori : Buku Novel
Ukuran : 13,5 x 20,5
Jenis Kertas Sampul: FC, art paper, 150 gr
Jenis Kertas Isi : BW, bookpaper, 55 gr
Cerita tentang Takdir Kehidupan Seseorang yang Memiliki Kemiripan Wajah dengan Seorang Tokoh Terkenal
Sungguh beruntung orang yang mempunyai wajah mirip selebriti. Tanpa melewati beratnya meniti karier, kadang dengan mudah ikut kecipratan rezeki.
Akan tetapi, situasi yang tak menguntungkan menjerat Hanif Yahya, pemuda asal Irak. Wajahnya mirip dengan Uday—putra sulung Presiden Saddam Hussein yang kejam dan sadis—membuatnya terjebak dalam dunia penuh kebiadaban yang tak terbayangkan.
Jika ada warna yang lebih pekat dari hitam, dunia itulah yang terpaksa Hanif jalani.
Hanif harus berperan sebagai Uday di depan publik, karena menolak berarti seluruh keluarganya akan dibunuh. Namun, jika tetap berperan sebagai Uday, ia bisa dibunuh kapan saja oleh orang-orang yang tak menyukai Uday, Sebab, nyaris tidak ada kejahatan yang belum pernah dilakukan Uday sehingga ia memiliki banyak musuh.
Mampukah Hanif menyelamatkan diri dari jerat kemarian yang terus mengincar nyawanya?
nurbaitiputrisamawa1998 –
Banyak yang ngerekomenin buku ini pada saya, dari sinopsis yg saya baca ceritanya bikin kita berfikir bahwa wajah sama bukan berarti nasib hidupnya juga sama. Ceritanya membuat nuansa baru dalam semua novel yg sudah saya baca, tapi masih memantapkan hati mau khatamkan buku tere liye anak nusantara dulu. Kuat kali mau baca buku si anak pemberani 🤧😭
guti.amedapazah –
Bagus👍, alurnya saya suka, dan tidak banyak orang mengangkat cerita tentang ini, saya suka 👍.
geoenviron98 –
Hanif, begitu penulis menyebutkan namanya berulang. Seseorang yang kemudian membawa alur cerita di buku ini dengan tergesa dan ganas.
Saya baca buku ini dalam waktu kurang dari 24 jam, alurnya memang cepat, sehingga beberapa tokoh tidak bisa digambarkan secara utuh dan mendalam, tokoh hanif misalnya, selama membaca buku ini, saya agak kesulitan untuk membangun tokoh hanif ini seperti apa dalam pikiran saya. Kalau dia sosok protagonis sedang Uday adalah Antagonis, tentunya itu akan terlalu general.
Meskipun begitu, novel ini memberikan pelajaran yang sangat berarti dan nampaknya akan berulang terus menerus, contohnya adalah proses menghalalkan berbagai cara untuk mencapai sebuah tujuan. Ini merupakan buku fiksi pertama penulis, sehingga untuk karya pertama sudah terbilang sangat baik, semoga kedepan bisa lebih baik. Thanks!