Description
Buku ORI Republika Penerbit
Spesifikasi
Kategori : Buku Novel
Ukuran : 13,5 x 20,5
Jenis Kertas Sampul: FC, art paper, 150 gr
Jenis Kertas Isi : BW, bookpaper, 55 gr
“Para penulis perempuan seperti gumpalan burung yang jatuh dari udara,menyerbu kehidupan sastra Indonesia, memasuki milenium ketiga.Masing-masing dengan dunianya. Ada yang cerdas, radikal, bebas,bahkan lebih gila dari lelaki. Tetapi ada yang gaul, melankolis, puitis,komunikatif, santun, namun sesungguhnya memberontak. Arini berhenti berlari. Tak lagi berusaha menghindar dari luka, papar Asma Nadia mengakhiri kisahnya. Sebuah suara lirih yang menggelegar karena menunjukkan tekad yang menjadi wajah lain dari langkah perempuan Indonesia masa kini.”
— Putu Wijaya, seniman
Apa artinya rumah jika tak lagi menjadi pelabuhan yang ramah bagi hati seorang suami? Apa jadinya surga jika ia tak lagi dirindukan? Benarkah dongeng seorang perempuan harus mati agar dongeng perempuan lain mendapatkan kehidupan?
Ah. Surga yang retak-retak.
Peristiwa tragis dan e-mail aneh dari gadis bernama Bulan.
Pertanyaan yang terus mendera: “Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak cukup membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?
Sementara seseorang berjuang melawan Tuhan, waktu dengan sabar menyusun keping-keping puzzle kehidupan yang terserak, lewat skenario yang rumit namun menakjubkan.
“Dengan kepiawaiannya mengeksplorasi dunia kata, Asma Nadia memotret poligami dari semua sisi: sisi suami, sisi ‘korban’—dalam hal ini istri pertama, dan sisi perempuan pemilik Istana Kedua. Kisah yang sangat menyentuh dan membuat saya jadi ingin ‘mewajibkan’ semua laki-laki membaca novel ini.”
— Dewi Sekar, penulis Zona @Tsunami, Perang Bintang, dan Zona @Last
pecandusastra96 –
Awal mula tahu Novel ini, sejak menonton filmnya. Di tahun 2016 saat menyaksikan setelah membeli DVD nya. Maklum pada saat itu masih berstatus pelajar yang baru lulus, untuk menonton di bioskop ya harus nabung dulu. Dan itupun harus ke kota.
Sebab penasaran dengan Novelnya, saya mencari instagram Asma Nadia selaku penulis dan saya memesan buku Novel kala itu.
Jujur aku sangat haru dengan kisahnya. Bukunya aku selesaikan untuk dibaca dalam waktu 3 hari saja. Dan aku auto ikutan nangis, sedih, melihat perjuangan seorang perempuan. Dari sana banyak sekali pelajaran yang aku ambil sebagai seorang lelaki. Good luck selalu para kaum wanita dan juga para penulis. Semangat menginspirasi