Asma Nadia dikenal sebagai salah satu penulis best seller paling produktif di Indonesia. Sudah 56 bukunya diterbitkan dalam bentuk novel, kumpulan cerpen, dan nonfiksi, selain puluhah antologi bersama.
Berbagai penghargaan di bidang penulisan diraihnya. Derai Sunyi terpilih sebagai novel terpuji Majelis Sastra Asia Tenggara 2005. Istana Kedua (Surga yang Tak Dirindukan) terpilih sebagai novel terbaik IBF 2008. Cerpennya terpilih sebagai cerpen terbaik majalah Annida, 1994-1995. Naskah drama Preh terpilih sebagai naskah terbaik Lokakarya Perempuan Penulis Naskah Drama yang diadakan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan FIB.
Rembulan di Mata Ibu mendapat penghargaan buku remaja terbaik, 2001. Ia juga mendapat Anugerah Adikarya IKAPI sebagai pemenang Pengarang Fiksi Remaja Terbaik, 2001, 2002, dan 2005. Pada 2011, Asma Nadia dinobatkan sebagai tokoh Perbukuan Islam IKAPI.
Surga yang Tak Dirindukan (SYTD) menjadi film terlaris tahun 2015 dan meraih dua penghargaan di Festival Film Bandung 2015 serta enam penghargaan dalam Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA), dengan salah satu kategori Film Box Office Terlaris.
Assalamualaikum Beijing masuk dalam top 10 film terlaris 2014 dan diputar di Okinawa International Film Festival, Jepang, 2015. Umi Aminah (diadaptasi dari 17 Catatan Hati Ummi) tercatat sebagai salah satu film religius kolosal, 2012. Rumah Tanpa Jendela mengantarkan pemeran utamanya meraih penghargaan Piala Citra. Emak Ingin Naik Haji meraih lima penghargaan di Festival Film Bandung 2009 dan diputar pada festival film di International Writing Program, Iowa, Amerika.
Pada tahun 2016, tiga karyanya telah difilmkan. Pesantren Impian, Jilbab Traveler–Love Sparks in Korea, lalu menyusul Cinta Laki-laki Biasa. Tahun 2017, film Surga yang Tak Dirindukan 2 diangkat ke layar lebar, dan tayang di Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sementara novel Cinta Dua Kodi adaptasi filmnya dirilis awal tahun 2018.
Beberapa karya Tokoh Perubahan Republika 2010 ini yang diangkat dalam Film Televisi (FTV) dan diadaptasi ke dalam sinetron, yaitu Aisyah Putri–Jilbab in Love, Catatan Hati Seorang Istri (CHSI), Sakinah Bersamamu, dan Catatan Hati Seorang Istri Season 2.
Asma Nadia, bersama sang suami, Isa Alamsyah, juga membangun grup Komunitas Bisa Menulis (KBM) yang kini beranggotakan lebih dari 417.000 orang.
sitifathonahawaliyah –
MasyaAllah banget deh kisahnya.. penuh dengan mengingat nama_Nya yang terpuji. Anak muda jaman sekarang perlu banget novel romantika yang kayak gini.. hehe.. supaya jalan cintanya penuh berkah gitu deh .. Barakallah
Fatih –
Novel ini mengisahkan tentang dua orang bernama Alif dan Arum. Alif merupakan anak dari seorang mantan pejabat. Dia memiliki watak temperamental dan urakan, terutama setelah ibunya meninggal. Meski demikian, ia memiliki wajah tampan dan tubuh atletis yang menyihir banyak wanita. Namun, ia sama sekali tak menggubris atau menaruh perasaan pada wanita-wanita yang mendekat. Di balik tingkah badboy-nya, sebenarnya ia memiliki hati yang baik. Dia masih memegang erat hafalan Asmaul Husna yang diajarkan oleh ibunya.
Arum merupakan gadis cantik yang bertubuh ringkih. Wajahnya putih dan agak pucat. Ia gemar membalut dirinya dengan jilbab dan gamis berwarna pastel. Sifatnya lembut dan penyayang, terutama kepada anak-anak jalanan yang ia asuh di rumah singgahnya. Akan tetapi, jangan berani macam-macam pada dirinya, karena di balik kelembutannya, ia sangat tegas dan tak kenal takut. Ayahnya merupakan kepala lapas dan ibunya adalah seorang dokter. Sejak kecil, Arum menderita kanker dan beberapa kali menjalani kemoterapi. Meski memiliki masalah seberat itu, ia gantungkan semuanya pada Sang Pemilik 99 Nama, yaitu Allah.
Takdir mempertemukan mereka berdua dengan cara yang unik. Berawal dari tubrukan tidak sengaja, mereka berdua saling melempar sindiran pedas. Alif yang urakan dan temperamental, bertemu dengan Arum yang tak kenal takut pada siapapun. Kira-kira apa yang akan terjadi? Bagaimana kemudian takdir menuntun kisah mereka berdua? Akankah ada perasaan yang bersemi dalam dada keduanya? Jika Anda penasaran, silakan beli atau pinjam novel ini, lalu baca dengan seksama.
Asma Nadia menyuguhkan kisah romansa yang kemudian dikaitkan dengan 99 nama Allah (Asmaul Husna). Hal ini terlihat ketika Alif atau Arum tertimpa masalah, ada taburan beberapa nama Allah untuk menguatkan mereka. Plot yang tersaji sebenarnya sangat mainstream: cowo ganteng dan badboy bertemu dengan cewe cantik nan lembut, kemudian jatuh cinta. Sesederhana itu. Akan tetapi, penulis mengaitkannya dengan Asmaul Husna. Di sinilah letak perbedaannya. Sejujurnya, saya tidak suka dengan karakter Alif yang sangat generik (ganteng dan badboy). Namun, secara overall, novel ini tetap nikmat untuk dibaca. Nilai yang terkandung cukup dalam, tentang cinta pada Allah dan empati. Novel ini cukup recommended bagi Anda yang gemar terhadap segala jenis cerita romance. Namun, bagi Anda yang menginginkan cerita romance dengan aura berbeda, saya pikir novel ini bukan santapan yang tepat.
Arzetta02 –
Aku suka buku ini yang mengajarkan untuk selalu menyertakan nama-nama-Nya di setiap urusan dunia. Tokoh Arum yang begitu mencintai anak-anak asuhnya membuat aku kagum dan terinspirasi. Arum secara fisik bukanlah wanita kuat, namun ia tetap berjuang membahagiakan anak asuhnya. Adapun sosok Alif, awal pertemuan Alif dengan Arum sangat tidak di duga-duga. Namun siapa sangka karena keduanya sama-sama mencintai Asmaul Husna, merekapun ditakdirkan untuk bertemu kembali dan saling mengenal. Aku suka dengan karakter Alif yang meskipun tertimpa masalah ia masih bisa bertahan, ia bahkan merubah dirinya menjadi lebih baik. Novel ini berisi kisah ringan yang manis yang bisa membuat pembacanya ikut mencintai Asmaul Husna
syechreja –
Cinta Dalam 99 NamaMu adalah Novel yang sangat bagus sekali. Novel ini mengingatkan saya yang hanya berstatus Hamba. Kemanapun pergi dan gerak langkah kaki melaju, selalu ingat Allah.
Terima kasih mba Asma, sudah mengingatkan kami kepada Rabb kami.
Terima kasih telah menyadarkan kami bahwa kami bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Anisa Siti Nurhalimah –
Cinta dalam 99 namamu. Setiap inci kisah di dalamnya tak luput dari kuasa Allah, dengan nama-nama Allah yang indah menjadi pengiring suka dan duka kehidupan.
Novel ini, bukan sekedar kisah yang menghibur saja. Namun membuat saya, selaku pembaca, tersentuh betapa banyak karunia tuhan yang kita lupakan. Kebanyakan dari kita langsung berpusus asa ketika ada masalah, padahal ada banyak cara untuk menyelesaikannya, seperti dengan melangitkan Asmaul Husna dan senantiasa yakin pada-nya.
Seperti apa yang saya rasakan dan amati. Kebanyakan orang mudah jenuh dalam mempelajari Agama, terutama harus membanya buku yang terkesan monoton.
Untuk tetap menambah wawasan Agama dan tidak jenuh, novel ini bisa jadi rekomendasinya, buka hanya seru dengan konflik cerita namun hikmah ikut kita dapat.
Alhamdulillah, terima kasih. Untuk semua yang berada dibalik perjuangan Terbitnya Novel ini hingga bisa sampai ketangan saya, isinya sungguh menginspirasi dan membuat saya bermuhasabah diri.
Tasamsyah –
Karya ke-55 dari Asma Nadia ini sungguh menginspirasi. Bagaiamana penulis membuat dramatisasi yang luar biasa antar tokoh Alif dan Arum. Alif yang mesti menempuh jeruji besi dan Arum yang harus menggerogoti penyakit hingga 4 kali setalah sebelumnya divonis 3 kali mengidap sel kanker. Hingga akhir mereka harus jatuh cinta. Dan yang menarik buat saya adalah pada setiap episode kehidupan mereka sebagai tokoh utama, selalu ingat dengan 99 asma Allah SWT(Asmaul Husna) baik dalam keadaan suka maupun duka. Sehingga saya dapat mencermati bahwa poin pentingnya yiatu selama kita ingat pada sang pencipta (tiada lain hanya Allah SWT) maka pertolongan akan datang dalam suka dan duka. Sungguh menginspirasi 🙏👌👍
aidaputriindonesia21 –
Membaca buku ini tidak kosong dari yang namanya manfaat. Mengapa? Karena dalam cerita dikaitkan dengan Asmaul Husna…. Lebih membuat nama-nama Alloh yang indah nan mulia ini terpatri di dalam hati. Tahu arti dan makna… Sekaligus beberapa konteks yg sepadan dengannya.
Sulvi –
MasyaAllah suka dengan bukunya, dengan buku ini kita akan selalu mengingat 99 nama-Nya. Dan lebih dekat kepadanya😢😊.
Alfi Magfiroh –
Ini buku lengkap banget, serasa dibawa ke dalam cerita deh ya Allah 😭
azizahnrl115 –
Suka sekali sama buku ini buku ini menceritakan tentang Asmaul Husna. Saya terinspirasi dengan isinya. Buku Republika id memang menerbitkan buku yang bagus bagus. terus berkembang buku Republika id👍
Laila Nurlatifah –
Asli suka banget sama ceritanya. Seperti diperingati betapa dahsyatnya Asmaul Husna.
Ghaitsa Rahima –
Woooowww,,, slalu menyertai 99 nama Nya disetiap apapun….😍
Fathia Arifa Fachrani –
Bagus banget